Menjaga Kesehatan Mental Pada Atlet Federasi Arum Jeram Indonesia (FAJI) Menuju PON XXI 2024
DOI:
https://doi.org/10.24036/pusako.v3i1.82Abstract
Olahraga yang sering dianggap sebagai bentuk kegiatan fisik yang positif, tidak sepenuhnya bebas dari tekanan dan stres yang mempengaruhi kesahatan mental para atlet. Kesehatan mental atlet secara umum belum dapat diatasi secara optimal oleh pelatih, hal ini dikarenakan kebanyakan hanya fokus pada pemberian latihan fisik, teknik, dan taktik menjadikan kesehatan mental atlet kadang terabaikan. Pada kegiatan workshop ini, akan membahas mengenai menjaga kesehatan mental. Dimana para atlet akan dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan mental, ciri-ciri mental yang sehat dan cara menjaga kesehatan mental agar para atlet mampu melakukan latihan dengan konsentrasi dan menampilkan penampilan terbaiknya pada saat pertandingan berlangsung.
Metode yang diterapkan pada kegiatan ini adalah Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan dengan para atlet Federasi Arum Jeram Indinesia (FAJI) Aceh Tengah dengan jumlah atlet secara keseluruhan 12 atlet, yang terdiri dari atlet putra 6 orang dan Atlet putri 6 orang. Kegiatan pengabdian ini akan diekmas dalam bentuk kegiatan teori (ceramah) dan kegiatan pendampingan menjaga kesehatan mental. Adapun kegiatan ini dilakukan selama 90 menit dan diakhiri dengan melakukan relaksasi.
References
Effendi, H. (2016). Peranan Psikologi Olahraga dalam Meningkatkan Prestasi Atlet. Nusantara (Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial). ISSN: 2541-657X, Vol, 1.
Gunarsa, S. (2004). Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia Anggota IKAPI.
Ilham, Z. (2021). Pernana Psikologi Olahraga Terhadap Atlet. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Vol. 1, (2), pp 274-282. ISSN: 2797-7749.
Irwanto., Romas, M. Z. (2019). Profil Peran Psikologi Olahraga dalam Meningkatkan Prestasi Atlet di Serang-Banten Mnuju Jawara. Prosiding Seminar Nasional IPTEK Olahraga, ISSN: 2622-0156.
LANKOR. (2007). Teori Kepelatihan Dasar. Jakarta: Kemenpora
KONI, Induk Pengembangan Prestasi di Indonesia 1997- 2007. Garuda Emas. Laporan Nasional Sport Development Index, 2006, Merekontruksi Budaya Prestasi. Jakarta: KEMENEGPORA, 1998.
Kemenegpora Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia No.3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: Kemenegpora, 2005.
Pearce, M. (2014). 'Berada di sana': Pelatih olahraga dan depresi pada atlet. Kesehatan Olahraga , 32 (3), 64–65.
Priambodo. (2017). Kepercayaan Dir (dalam Jannah, M. Psikologi Olahraga): Student Handbook. Surabaya: APMOI.
Putri, A.W., B. Wichawa, dan Arie S. Gutama. (2015). Mental health masyarakat Indonesia: Pengetahuan dan keterbukaan masyarakat terhadap gangguan mental health. Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2). DOI: https://doi.org/10.24198/jppm.v2i2.13535
Ridlo, I., A. (2020). Pandemi COVID-19 dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di indonesia. Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental. Vol. 5 (2), 155-164. Doi:10.20473/jpkm.v5i12020.155-164. P-ISSN 2528-0104 / E-issn 2528-5158.
Sumarjo, (2017). Peran Psikologi Olahraga dan Kepelatihan dalam Olahraga. Jurnal Warta Edisi:51. ISS N: 1829-7463.
Sun, H., Soh, KG, Roslan, S., Wazir, MRWN, Soh, KL, & Boullosa, D. (2021). Apakah kelelahan mental mempengaruhi performa keterampilan atlet? tinjauan sistematis. Plos Satu , 16 (10). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0258307.
Weinberg. R.S & Gould. D. (2007), Foundation of sport and exercise psychology. Champaign, IL: Human Kinetics.